Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Unesa Sukses Gelar Kongres Bersama SEAMEO
Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas peradaban manusia. Sejak wabah COVID-19, sektor pendidikan dan sistem telah berubah. Penutupan sekolah dan pembelajaran online adalah contoh perubahan pendidikan di era pandemi. Situasi tersebut menjadi fokus utama bagi banyak peneliti dan pemerintah untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik di dunia. UNESA menanggapi situasi tersebut dengan mengadakan "The 1st Congress, In Collaboration between UNESA - SEAMEO 2021". Acara ini melibatkan lebih dari 140 peserta termasuk para peneliti dan menteri yang berafiliasi dengan SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) untuk membahas solusi terbaik dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik di antara negara-negara Asia Tenggara di tengah pemulihan pandemi Pasca-COVID-19.
Kongres tersebut digelar secara virtual pada 29-30 Oktober 2021. Acara dibuka pada pukul 09.00 WIB oleh Anang Ristanto dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya dan tantangan peningkatan kualitas pendidikan di tengah pemulihan COVID-19. Acara selanjutnya adalah sambutan oleh Ethel Agnes Pascua, Direktur Sekretariat SEAMEO. Ia mengajak seluruh negara di Asia Tenggara untuk selalu membangun kolaborasi yang kuat untuk menciptakan inovasi pendidikan dalam memberantas kegagalam dalam pembelajaran dan mendukung pemulihan pendidikan Covid-19. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dr Sujarwanto, M.Pd. sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kemitraan UNESA. Ia berharap dengan kongres ini, SEAMEO bersedia untuk selalu membangun hubungan dengan UNESA khususnya dalam pemulihan pendidikan di masa pandemi COVID-19. "Mari kita menjalin kerjasama yang baik dan sampai jumpa di Kongres SEAMEO ke-2", kata Sujarwanto.
Kemudian, acara selanjutnya adalah pemaparan oleh Kepala Kantor Urusan Internasional, Asrori, SS, M.Pd. Ia menunjukkan seberapa jauh kesiapan UNESA dalam mempersiapkan pembelajaran dan penelitian selama dan setelah pandemi COVID-19. Ia juga menunjukkan beberapa inovasi yang diciptakan oleh mahasiswa dan peneliti UNESA. Pandemi tidak menghentikan kita untuk selalu membuat penemuan dan inovasi. “Bagaimana kondisi (situasi pandemi) yang menantang dapat mendorong inovasi yang luar biasa”, kata Asrori. Setelah itu, pemateri selanjutnya adalah Dr Kritsachai Somsaman, Deputi Administrasi dan Komunikasi Sekretariat SEAMEO. Dalam presentasinya, ia menunjukkan indikator keberhasilan pembelajaran online dan pentingnya kesehatan mental bagi siswa dan sekolah. Pemateri selanjutnya adalah Dr Dwi Priyono, Direktur SEAMEO CECCEP (Centre for Early Childhood Care Education and Parenting). Ia menjelaskan pengaruh metode pembelajaran STEAM terhadap proses belajar anak dan meningkatkan daya khayal dan soft skill mereka. Dwi menambahkan, guru harus kreatif dalam membuat media pembelajaran untuk anak khususnya dalam pembelajaran online.
Setelah istirahat sekitar 50 menit, pemateri ketiga adalah Dr Mohd Azlis Sani, Md Jalil, Md Jalil dari SEAMEO SEN. Ia memaparkan tantangan pandemi memberikan efek pada guru dalam pendidikan luar biasa. Kemudian SEAMEO SEN mengadakan konferensi internasional tentang pendidikan khusus, dengan melalui konferensi virtual ini solusi tantangan dalam pandemi covid-19 diatasi dengan menyediakan platform untuk memperluas praktik terbaik, jaringan, dan spesialisasi, dengan spektrum keterampilan dan pengetahuan yang luas. Inisiatif yang lainnya, akses publik yang dapat berpartisipasi dengan perpustakaan virtual dan publikasi termasuk melanjutkan ICSE sebelumnya. Presentasi keempat dari DR Indrawati dari SEAMO QITEP in Science (SEAQIS). Ia menjelaskan di era pandemi COVID-19, pendidikan membutuhkan adaptasi terhadap perubahan dari segi aspek pendidikan yaitu: ruang belajar, tanggung jawab pembelajaran, metode penyampaian, orientasi pembelajaran, peran teknologi dan evaluasi pembelajaran. Hasil penelitian yang dilakukan SEAQIS yang ditemukan pada guru adalah ketahanan yang tinggi terhadap pembelajaran IPA dan kapabilitas yang tinggi dari tujuh aspek (emosi, regulasi, analisis kausal, optimisme, dll). Dalam peningkatan kemajuan guru dalam metode pengajaran, SEAQIS mendukung para guru dalam menghadapi era new normal dengan tetap melakukan pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran digital sebagai pilihan terbaik untuk pengembangan berbagai sumber belajar yang masih disediakan oleh guru IPA. Pemateri terakhir pada hari pertama konferensi ini, dibawakan oleh H. Raden Alpha Amirachman M.Phil, Ph.D dari SEAMEO SEAMOLEC. Raden Amirachman secara khusus membahas 3 isu yaitu, kewarganeraan untuk mahasiswa diseluruh dunia, sebuah projek kompetisi penjualan se ASIA Tenggara atau the Southeast Asia Sales Competition (SEASAC) Project, dan pasca perubahan skenario covid-19 yang semua kegiatannya dilakukan secara virtual dan menggunakan situs web dan saluran media sosial untuk mempromosikan dan mempublikasikan semua kegiatan.
Sebelum acara berakhir, diadakan Forum Group Discussion (FGD) bagi para pemateri yang dibantu oleh Miss Merina sebagai moderator. Yang pertama adalah peran utama universitas dalam SEAQIS, ada yang melakukan program SEAQIS mengembangkan materi pelatihan sebagai kegiatan melakukan penelitian dan memberikan bantuan untuk mengumpulkan guru dan proposal penelitian, instrumen perbaikan juga mengumpulkan laporan penelitian. Pembahasan selanjutnya adalah yang dilakukan SEAMO SEN mafaat apabila melakukan terapi online jika dibandingkan dengan terapi offline. Saat terapi dilakukan secara online Dr Azlis mengatakan “kita dapat menjangkau peserta dengan mudah dan menjangkau lebih banyak orang dalam sesi kita dalam satu waktu, sehingga kita dapat menyebarkan manfaat secara luas terlepas dari tempat dan waktu mereka. Sedangkan terapi yang dilakukan pada anak secara offline bisa dilakukan ke rumah sakit yang menghabiskan banyak waktu dalam melakukan janji temu.” SEAMEO SEN juga melakukan penelitian tentang pelatihan keterampilan mengadaptasi dan menerjemahkan untuk perkembangan saraf anak. Terakhir, sesi untuk SEAMEO SEAQIS tentang ketentuan saat guru atau peneliti harus menjadi anggota untuk mengikuti pelatihan atau kegiatan lain yang dilakukan oleh SEAMEO SEAQIS, Dr Indrawati mengatakan bahwa mudah untuk mengikuti kegiatan SEAMO SEAQIS dengan mendaftar melalui website, setelah mendaftar peserta akan diseleksi dan akan dicantumkan peserta yang akan melakukan program, dengan mengecek website tersebut banyak sekali informasi seperti seminar dan pelatihan yang gratis.
Usai Focus Group Discussion, ada inisiasi MoU antara SEAMEO dengan Perguruan Tinggi/Mitra Potensial. Rapat berlangsung sukses meski ada sedikit kendala koneksi, kemudian rapat diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta.
Share It On: