Unesa Gandeng Busan University of Foreign Studies (BUFS) untuk Internasionalisasi Bahasa dan Budaya Indonesia

(16/01) Di antara program unggulan yang dimiliki Unesa, seni dan budaya menjadi dua program yang terkenal prestasinya. Unesa juga berperan dalam pelestarian budaya dan internasionalisasi budaya Indonesia. Sebagai implementasi dari motto Unesa “Satu Langkah di Depan”, Unesa telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Busan University of Foreign Studies (BUFS) untuk berkolaborasi dalam pengembangan bahasa Indonesia dan budaya Indonesia di Korea.Busan University of Foreign Studies (BUFS) berlokasi di Busan, Korea. Sejak Juni 2022, BUFS telah meluncurkan Indonesia Center (IC) untuk mempromosikan pengembangan budaya Indonesia dan Melayu. Indonesia Center ini memiliki program bahasa Indonesia dan Melayu dengan 120 mahasiswa aktif. Saat ini, ada tiga spesifikasi program Bahasa Indonesia di BUFS. Yaitu Bahasa Indonesia untuk pariwisata, investasi, dan bisnis. Dengan menggandeng Unesa, BUFS ingin memperluas cakupan program Bahasa Indonesia.MoU telah ditandatangani oleh Prof. Dr. Kim Ye-Kyoum, Direktur BUFS Indonesia Center, dan Prof. Kim Yong Goo, Direktur BUFS Career Center, atas nama BUFS. Sementara itu, atas nama Unesa, MoU ditandatangani oleh Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., Rektor Unesa, dan Dr. Trisakti, M.Si., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. Beberapa poin penting telah dibahas dalam pertemuan ini sebagai tindak lanjut MoU. Poin-poin tersebut adalah 1) pertukaran pelajar; 2) program magang; 3) pertukaran budaya; 4) pengembangan program Bahasa Indonesia di BUFS; 5) Realisasi Korean Centre of Unesa (Akan dibahas lebih lanjut).Di akhir pertemuan, Prof. Dr. Kim Ye-Kyoum menyebutkan bahwa Indonesia dan Korea akan merayakan 50 tahun kemitraan. “Akan ada banyak kegiatan tahun ini untuk merayakan kerjasama Indonesia-Korea. Silakan datang ke Korea. Mahasiswa Unesa bisa mengikuti acara tersebut.”Penulis: Anggi Ratri Anggoro Kasih
Share It On: