Outing with International Students: Night at The Museum
(13/05) Tanggal 31 Mei ini, Surabaya genap berusia 730 tahun. Untuk merayakannya, Pemkot Surabaya mengadakan berbagai acara selama satu bulan. Salah satu acaranya adalah "Night at The Museum" di Tugu Pahlawan.
Mahasiswa Internasional Unesa dan relawan OIA di depan Tugu Pahlawan
Sebelas mahasiswa internasional Unesa dari Rusia, Timor-Leste, Arab Saudi, dan Thailand hadir dalam acara tersebut didampingi oleh para relawan dari Kantor Urusan Internasional. Di Tugu Pahlawan, mereka mencoba makanan khas Surabaya, seperti Dawet, Sego Osek, Sate Puyuh, dan Ronde. Mengejutkan, mereka ternyata menyukai sebagian besar makanan yang mereka coba. “Wah, enak sekali rasanya makanan ini,” kata Link dari Thailand saat mencoba Sego Osek.
Mahasiswa Internasional Unesa dan relawan OIA menikmati makanan khas Surabaya sebelum pertunjukan
Sebelum menyaksikan acara utama, para mahasiswa berjalan-jalan di sekitar Museum Pahlawan. Di museum tersebut, mereka melihat sisa-sisa perang kemerdekaan di Surabaya. Mereka juga sempat menyaksikan pertunjukan diorama Pertempuran Surabaya melawan Inggris. “Itu sangat luar biasa, baru pertama kali saya menonton pertempuran 10 November, saya menikmatinya,” kata Fira Mahasiswa Ilmu Olahraga Unesa dari Timor Leste.
Mahasiswa Internasional Unesa dan Relawan OIA Berjalan-jalan di sekitar Museum Pahlawan
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya acara utama pun dimulai. "Senja Terakhir " teater bercerita tentang persahabatan Mulyono dan Sarirejo pada masa kolonial. Tidak hanya teater, ada juga pertunjukan tari tradisional Surabaya bernama Tari Remo. Sebagai sesama negara ASEAN, Indonesia memiliki alat musik tradisional yang ternyata hamper sama dengan Thailand. "Kami punya musik tradisional yang bunyinya seperti ini," kata Kate di sela-sela penampilan Tari Remo. Semua agenda selesai pukul 21.00 WIB. Hari itu melelahkan sekaligus menyenangkan.
Penulis: Anggi Ratri Anggoro Kasih
Share It On: